Suatu malam terlintas dalam benakku untuk menulis
Kuambil selembar kertas diatas meja belajarku
Kupandang kertas tersebut dengan seksama
Kertas putih, polos, dan bersih
Kuambil sebatang pensil kayu dari tasku yang usang penuh debu dan kotor
Kucoret kertas tersebut dengan coretan vertikal, horizontal, diagonal, bahkan coretan melengkung
Coretan tersebut menghasilkan sebuah huruf
Namun tidaklah cukup bagiku hanya menulis sebuah huruf
Lalu aku tulis huruf lain dan menjadilah sebuah kata
Tapi kata masih belum cukup bagiku
Kutulis kembali kata yang lain dan kurangkai menjadi suatu kalimat
Dan kalimat itu menyebutkan nama dirimu
Namamu yang bagiku sangat berarti dalam diriku
Kertas putih itu masih luas dan sepi
Namamu saja tak cukup untuk memenuhi kertas tersebut
Kutulis kembali kata demi kata yang berlainan hingga aku dapat membentuk rangkaian kalimat
Dimana kalimat tersebut adalah kisah kita walau hanya sebentar
Kisah yang dilalui dengan sangat singkat
Kisah yang sekejap
Kisah...............
Kubaca kisah tersebut dan kuteteskan air mata
Campur aduknya rasaku dalam kisah tersebut
Marah, kesal, benci, sedih, emosi, haru,jengkel, cinta, gembira, bahagia, lucu, senang, bingung, pusing, sakit, hilang, dan rasa lain yang menyelimuti hati dan pikiranku
Ingin ku hilangkan semua rasa dan kenangan itu
Aku ambil pematik dari saku celana yang lusuh, usang, dan kotor oleh polusi jalanan
Kunyalakan api dan kubakar kertas tersebut
Biarlah kertas tersebut hangus menjadi abu agar dapat kusapu pergi dan terbang terbawa hembusan angin dan hilang ke tempat yang tidak mungkin ku ketahui
Namun itu semua percuma...............
Itu semua gagal...............
Semua sia-sia...............
Biarpun kertas tersebut terbakar, menjadi abu, tersapu angin, hilang dari pandangan
Namun kenangan itu tak pernah bisa hilang dan lepas begitu saja dari hati dan pikiranku
Aku sungguh tersiksa bila mengingat kenangan itu
Kenangan yang menceritakan hanya tentang sebuah harapan yang belum tentu terwujud
Kenangan yang menceritakan suatu khayalan yang hampir mustahil terwujud
Kenangan yang menceritakan dirimu, diriku, dan dia yang ada di hatimu
Dia yang ternyata bukanlah diriku
Dan aku sungguh berharap dia adalah diriku..............................
Teuku Ibal Prianda,
KISAHKU DALAM SELEMBAR KERTAS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar